Sabtu, 05 Oktober 2013

DAMPAK NEGATIF PENAMBANGAN BATUBARA


DAMPAK NEGATIF PENAMBANGAN BATUBARA



Batubara merupakan salah satu bahan galian strategis yang sekaligus menjadi sumber daya energy yang sangat besar. Indonesia pada tahun 2006 mampu memproduksi batu bara sebesar 162 juta ton dan 120 juta ton diantaranya diekspor. Sementara itu sekitar 29 juta ton diekspor ke Jepang. indonesia memiliki cadangan batubara yang tersebar di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan dalam jumlah kecil, batu bara berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua dan Sulawesi. Sedangkan rumus empirik batubara untuk jenis bituminous adalah C137H97O9NS, sedangkan untuk antrasit adalah C240H90O4NS.

Jenis Batubara
Jenis dan kualitas batubara tergantung pada tekanan, panas dan waktu terbentuknya batubara. Berdasarkan hal tersebut, maka batubara dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis batubara, diantaranya adalah antrasit, bituminus, sub bituminus, lignit dan gambut.
1.   Antrasit merupakan jenis batubara dengan kualitas terbaik, batubara jenis ini mempunyai ciri-ciri warna hitam metalik, mengandung unsur karbon antara 86%-98% dan mempunyai kandungan air kurang dari 8%.
2.   Bituminus merupakan batubara dengan kualitas kedua, batubara jenis ini mempunyai kandungan karbon 68%-86% serta kadar air antara 8%-10%. Batubara jenis ini banyak dijumpai di Australia.
3.  Sub Bituminus merupakan jenis batubara dengan kualitas ketiga, batubara ini mempunyai ciri kandungan karbonnya sedikit dan mengandung banyak air.
4.   Lignit merupupakan batubara dengan kwalitas keempat, batubara jenis ini mempunyai cirri memiliki warna muda coklat, sangat lunak dan memiliki kadar air 35%-75%.
5.   Gambut merupakan jenis batubara dengan kwalitas terendah, batubara ini memiliki ciri berpori dan kadar air diatas 75%.

1.    DAMPAK PENAMBANGAN BATUBARA

a.        Dampak Terhadap  Lingkungan
            Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup besar, baik itu air, tanah, Udara, dan hutan, Air . Penambangan Batubara secara langsung menyebabkan pencemaran antara lain ;


1.    Pencemaran air
     Permukaan batubara yang mengandung pirit (besi sulfide) berinteraksi dengan air menghasilkan Asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-ikan 
di sungai, tumbuhan, dan biota air yang sensitive terhadap perubahan pH yang drastis.

2.    Pencemaran udara
     Polusi/pencemaran udara yang kronis sangat berbahaya bagi kesehatan. Menurut logika udara kotor pasti mempengaruhi kerja paru-paru. Peranan polutan ikut andil dalam merangsang penyakit pernafasan seperti influenza, bronchitis dan pneumonia serta penyakit kronis seperti asma dan bronchitis kronis.


3.    Pencemaran Tanah
     Penambangan batubara dapat merusak vegetasi yang ada, menghancurkan profil tanah genetic, menggantikan profil tanah genetic, menghancurkan satwa liar dan habitatnya, degradasi kualitas udara, mengubah pemanfaatan lahan dan hingga pada batas tertentu dapat megubah topografi umum daerah  penambangan secara permanen.


     Disamping itu, penambangan batubara juga menghasilkan gas metana, gas ini mempunyai potensi sebagi gas rumah kaca. Kontribusi gas metana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, memberikan kontribusi sebesar 10,5% pada emisi gas rumah kaca.

b.        Dampak Terhadap manusia
       Dampak pencemaran Pencemaran akibat penambangan batubara terhadap manusia, munculnya berbagai penyakit antara lain :
1.   Limbah pencucian batubara zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi  dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit. Kaarena Limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4),  di samping itu debu batubara menyebabkan polusi udara di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan batubara. Hal ini menimbulkan merebaknya penyakit infeksi saluran pernafasan, yang dapat memberi efek jangka panjang berupa kanker paru-paru, darah atau lambung. Bahkan disinyalir dapat menyebabkan kelahiran bayi cacat.

c.         Dampak Sosial dan kemasyarakatan

1.   Terganggunya Arus Jalan Umum

            Banyaknya lalu lalang kendaraan yang digunakan untuk angkutan batubara    berdampak pada aktivitas pengguna jalan lain. Semakin banyaknya kecelakaan, meningkatnya biaya pemeliharaan jembatan dan jalan, adalah sebagian dari dampak yang ditimbulkan.

2.  Konflik Lahan Hingga Pergeseran Sosial-Budaya Masyarakat
            Konflik lahan kerap terjadi antara perusahaan dengan masyarakat lokal yang lahannya menjadi obyek penggusuran. Kerap perusahaan menunjukkan kearogansiannya dengan menggusur lahan tanpa melewati persetujuan pemilik atau pengguna lahan. Atau tak jarang mereka memberikan ganti rugi yang tidak seimbang denga hasil yang akan mereka dapatkan nantinya. Tidak hanya konflik lahan, permasalahan yang juga sering terjadi adalah diskriminasi. Akibat dari pergeseran ini membuat pola kehidupan mereka berubah menjadi lebih konsumtif. Bahkan kerusakan moralpun dapat terjadi akibat adanya pola hidup yang berubah.

2.    SOLUSI TERHADAP DAMPAK  DAN PENGARUH PERTAMBANGAN
BATUBARA
                        Tidak dapat di pungkiri bahwa pemerintah mempunyai peran yang penting dalam mencari solusi terhadap dampak dan pengaruh pertambangan batu bara yang ada di indonesia. Pemerintah harus menyadari bahwa tugas mereka adalah memastikan masa depan yang dimotori oleh energi bersih dan terbarukan. Dengan cara ini, kerusakan pada manusia dan kehidupan sosialnya serta kerusakan ekologi dan dampak buruk perubahan iklim dapat dihindari. Sayangnya, Pemerintah Indonesia ingin percaya bahwa batubara jawaban dari permintaan energi yang menjulang, serta tidak bersedia mengakui potensi luar  biasa dari energi terbarukan yang sumbernya melimpah di negeri ini.
       Upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap dampak yang    ditimbulkan oleh penambang batu bara dapat ditempuh dengan beberapa pendekatan, untuk dilakukan tindakan-tindakan tertentu sebagai berikut :
1. Pendekatan teknologi, dengan orientasi teknologi preventif (control/protective) yaitu pengembangan sarana jalan/jalur khusus untuk pengangkutan batu bara sehingga akan mengurangi keruwetan masalah transportasi. Pejalan kaki (pedestrian) akan terhindar dari ruang udara yang kotor. Menggunakan masker debu (dust masker) agar meminimalkan risiko terpapar/terekspose oleh debu batu bara (coal dust).
2.  Pendekatan lingkungan yang ditujukan bagi penataan lingkungan sehingga akan terhindar dari kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan. Upaya reklamasi dan penghijauan kembali bekas penambangan batu bara dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk malaria. Dikhawatirkan bekas lubang/kawah batu bara dapat menjadi tempat perindukan nyamuk (breeding place).
3.  Pendekatan administratif yang mengikat semua pihak dalam kegiatan pengusahaan penambangan batu bara tersebut untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku (law enforcement)
4.  Pendekatan edukatif, kepada masyarakat yang dilakukan serta dikembangkan untuk membina dan memberikan penyuluhan/penerangan terus menerus memotivasi perubahan perilaku dan membangkitkan kesadaran untuk ikut memelihara kelestarian lingkungan.
BANJARMASINPOST.CO.ID
10 TITIK API
PARINGIN - Sepanjang tahun 2013 ini setidaknya telah terdata ada sepuluh titik api yang berada di wilayah Balangan.
Seperti yang diturkan Padliansyah  kabid pemanfaatan dan perlindungan hutan Dinas Kehuatan Kabupaten Balangan Jumat (4/10).
Diutarakanya sepanjang tahun 2013 ini tercatat ada sepuluh titik api yang terdeteksi di Balangan.
Disampaikannya, dari hasil pantau satelit tersebut kawasan yang terdapat titik api didominasi kawasan APL atau lahan pertanian yang diluar kawasan hutan.
"Di tempat kita ini timbulnya titik api bukan karena kebakaran hutan tapi karena adanya pembukaan lahan pertanian," ujarnya.
Disampaikannya, pihaknya terus berupaya memberikan sosialsiasi kepada warga agar tak membakar saat membuka lahan.
"Selain petugas kita langsung turun kelapangan kita juga ada membentuk Masyarakata peduli api yang saaat ini sudah ada empat kelompok dua di paringin selatan dan dua kelompok lainyya di Kecamatan batu mandi," ujarnya.

Sabtu, 28 September 2013

Negara Balgedhibal Angan Angan

  • Si Parmin ingin tidur Tiap dalam jaga Mozaik pasar makin meninabobokannya Di Negara Balgedhibal Angan Angan
    Si Parmin ingin tetap mendengkur Walau tiap jaga Pagar nilai dan hukum amburadul pacul makin ngelindur Di Negara Balgedhibal Angan Angan
    Si Parmin ingin makin tidur Sebab baginda bertitah mancurat-curat “Ayo berantas korupsi demi banua cucu kita” Sambil muntungnya manginang batubara, bijih besi, kayu gelondongan, kue apebede, kue apebe’en, daging sapi, royalty, CSR, Century, Hambalang, tambhuk yang merangsang Tak cukup Si Parmin ingin segar dari pucat Di Negara Balgedhibal Angan Angan
    Si Parmin ingin terus tidur Tuan-tuan digugu wan ditiru pada dikuur..kuur.. Membeo yang: kuur..kuur..kuur.. Pahlawannya bingung cari bajinguk Musti kabur calingak-calinguk Para wartawan ternganga-nganga menghibur Seperti menunggu disuapi bubur Cendekiawannya ditutur-tutur Akal nalarnya kebentur-bentur Rakyatnya kejemur terbujur Pasca jamaah tawur Wakil rakyat terus sibuk elus-elus Ayo anak-anak tidur terus Budaya seperti bunglon berlidah terjulur Meski berornamen ancur Di Negara Balgedhibal Angan Angan
    Si Parmin ingin masih tetap tidur Dasar bungul! Nyawa ternyata jua tidur Sambil ngemut tai kucing rasa anggur Pohon-pohon tidur Matahari melotot merah mengantuk Median jalan dan mercury jua tertidur Janji-janji sudah lama pada mendengkur Air, tanah, udara, hutan, gunung, pepohonan, lautan tercabik-cabik cakaran raksasa berwajah manusia kekenyangan sambil mendengkur Di Negara Balgedhibal Angan Angan
    Si Parmin ingin masih saja mendengkur Muha-muha nilai bermanis basa basi terkantuk-kantuk Berbadan manusia berkepala warik pun jua duyuk Diri-diri hilang jadi deretan angka-angka ketidak adilan, kemunafikan, kebohongan, keangkara-murkaan Dengan nafsu sanggama…aaahhh Di Negara Balgedhibal Angan Angan (imam_Bukhori) nch puisi dahulu gasan tambahan isi nya

Kamis, 26 September 2013

17/08/2013


Proklamirkan Pentingnya Ekosistem dengan semangat HUT RI ke-68 Komunitas Balangan Hijau (Kubah) melakukan serangkaian kegiatan yaitu, Orasi dan pembagian selembaran tentang betapa pentingnya menjaga ekosistem lingkungan hidup yang dilakukan di Bundaran paringin (19/8), melakukan silaturahmi dengan masyarakat adat di kawasan meratus hulu tepatnya di desa Kambiyain kec. Tebing Tinggi, serta melakukan konservasi hutan dengan cara susur hutan hingga ke puncak Gunung Hauk yang punya tinggi 1.325 MDPL dan melakukan upacara bendera 17 agustus (MK edisi selasa 20/8)

KUBAH KALSEL